Kemunduran Ilmu Islam di Luar Wilayah Jazirah Arab

Penyusun kitab-kitab hadits paling terkenal ternyata bukan berasal dari kawasan Jazirah Arab. Yaitu, kawasan di mana terdapat tujuh negara di dalamnya: Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman, UEA, Qatar, dan Bahrain.

Imam Bukhari lahir di kota Bukhara, Uzbekistan. Imam Muslim, Imam Al Hakim, dan Imam Al Baihaqi lahir di kota Naisabur Iran. Imam Abu Daud lahir di kota Sijistan (daerah antara Iran dan Afghanistan). Imam Tirmidzi lahir di kota Tirmidz, Iran. Imam Ibnu Majah lahir di kota Qazwin Iran. Imam An Nasa’i lahir di Nasa’, salah satu kota di Khurasan Iran. Imam Ad Darimi lahir di daerah Darim, Samarkand, Uzbekistan.

Saya memahami pesan ini sebagai berikut: Para penguasa muslim pada waktu itu bukan sekedar menaklukan wilayah musuh tetapi juga turut menyebarkan Islam dan bahasa Arab. Hal ini mendorong bahasa Arab menjadi bahasa resmi kaum muslimin. Kalaupun ada bahasa non Arab, dapat disebut sebagai bahasa daerah, seperti bahasa sunda atau bahasa jawa di Indonesia.

Bila dibandingkan saat ini, di mana wilayah Islam terpecah-belah atau tidak berdiri tunggal dalam satu kekuasaan khilafah, bahasa pun ikut-ikutan terpecah. Bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa resmi. Bahasa nomer dua pun bukan. Di masyarakat pada umumnya lebih senang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Jadi bahasa Arab entah berada di kedudukan ke berapa. Yang di maksud bahasa Arab hanyalah bahasa orang jazirah Arab.

Dengan keadaan ini, kecil kemungkinan orang-orang di non-Arab menjadi ulama besar. Padahal di masa kejayaan Islam, sumbangsih orang non Arab terhadap ilmu pengetahuan sangat besar. Bahkan mungkin saja lebih besar daripada orang Arab itu sendiri. Selain ahli-ahli hadits di atas, terdapat banyak ahli ilmu lainnya yang bukan berasal dari Arab. Misalnya Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Biruni, dan Ar Razi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?