Resensi Singkat Buku Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Saya mendapatkan buku ini ketika saya duduk dikelas 1 SMA. Yaitu sekitar tahun 1995/1996. Ketika baru pertama kali mendapatkannya, saya sangat antusias membacanya hingga berhasil mengkhatamkannya tidak hanya sekali. Saya terbantu dengan terjemahannya yang bagus sehingga membuat saya yang awam ini mudah memahaminya. Alhamdulillah ketika orang lain saat ini bingung tentang siapa itu Ibnu Taimiyah, saya sudah mendapat gambaran yang jelas tentang diri beliau sejak lama melalui buku ini.
Mengapa buku ini? Pertama, buku ini ditulis oleh Syaikh Abul Hasan Ali Al Hasani An Nadawi, ulama besar asal India. Nasab beliau sampai kepada Hasan bin Ali bin Abi Talib r.a. Beliau terkenal lewat bukunya "Maza khasiral alam bi inhitatil Muslimiin" (Apakah Kerugian Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam) yang telah dipuji banyak ulama sebagai karya yang patut dibaca dan juga telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Karya tersebut telah mengantarkan beliau untuk mendapatkan The King Faishal International Award pada tahun 1980 bersama Dr. Muhammad Natsir (mantan PM Indonesia).Di dalam buku tersebut tergambar betapa luasnya wawasan beliau. Sehingga saya memberi kesimpulan bahwa beliau seorang ulama yang berilmu luas dan seorang adib (penulis) yang cakap.
Al Allamah DR Yusuf al-Qaradhawi berkata tentang diri Syaikh Abul Hasan Ali An Nadwi: “Saya mengenali kepribadiannya dan juga karya-karyanya. Saya mendapati pada dirinya hati seorang muslim yang sejati dan pemikiran Islam yang asli. Saya mendapati beliau senantiasa hidup dengan Islam dan untuk Islam. Saya kira bukan saya saja yang mencintainya tetapi semua orang yang mengenalinya pasti mencintainya, bahkan siapa saja yang lebih mengenalinya pasti akan bertambah kecintaan terhadapnya.”
Kedua, buku "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah" dikatakan beliau dalam mukadimahnya adalah buku pertama dalam edisi bahasa Inggris yang demikian rinci dan detail sehingga mendapatkan sambutan positif dari kalangan ilmuwan, peminat pendidikan Islam, dan pengamat sejarah.
Syaikh Muhammad Abu Zahrah, ulama besar Mesir, salah satu ulama yang mendorongnya untuk menulis bahasan ini. Padahal Syaikh Abu Zahrah sendiri dikenal sebagai seorang ulama yang telah banyak menulis sejarah tokoh-tokoh Islam. Dorongan ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Syaikh Abul Hasan sangat fakih dalam menulis sejarah tokoh Islam.
Ketiga, hubungan beliau yang akrab di antara banyak ulama lintas mazhab, jamaah dan harokah menunjukkan pergaulan beliau yang luas dan bisa jadi hal ini membuat beliau dapat lebih arif dan objektif dalam menulis tanpa memusuhi satu kelompok tertentu. Beliau dekat dengan Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Al Azhar, hingga salafiyun. Dalam Jamaah Tabligh beliau adalah murid dan sahabat Syaikh Ilyas Al Kandahlawy. Dalam Ikhwanul Muslimin beliau adalah ulama yang disegani. Dalam buku "Mereka yang Telah Pergi" terlukis bagaimana kecintaan jamaah Ikhwanul Muslimin terhadap diri beliau. Dalam Al Azhar beliau adalah sahabat karib ulama-ulama Al Azhar utamanya Syaikhul Azhar Abdul Halim Mahmud. Dalam salafi beliau adalah pengurus Rabithah Alam Islami di Makkah dan Majelis Pertimbangan Universitas Islam Madinah.
Jadi, menurut saya, dalam buku Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ini, Syaikh Abul Hasan mampu menulisnya secara menyeluruh, adil dan objektif. Mengupasnya secara mendetail dan mengungkapnya tanpa ragu. Dari buku ini saya memperoleh kesimpulan tentang sosok Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagai berikut:
Pertama, Syaikhul Islam bermadzhab Hanbali tetapi beliau tidak sepenuhnya taklid padanya bila memiliki pendapat yang menurutnya benar.
Kedua, ulama yang cerdas, berilmu luas dan mendalam. Untuk mengetahui masalah yang sesungguhnya, beliau mempelajarinya hingga paham dan ahli. Disamping ilmu-ilmu syar'i, beliau juga menguasai ilmu filsafat, sejarah, logika, dan ilmu-ilmu sosial. Bahkan beliau ternyata sangat pakar dibidang Kristologi. Buku Al Jawab Ash Shahih yang terdiri dari 4 jilid menunjukkan hal itu yang menurut Syaikh Abu Zahrah adalah karya beliau yang utama untuk dipelajari. Namun sayang, keilmuan beliau yang luas ini kurang begitu mendapat perhatian. Umat Islam saat ini terlalu terfokus dan terforsir membahas buku-buku beliau terkait akidah.
Ketiga, ulama pemberani. Beliau tidak segan-segan mengungkap secara terbuka apa yang menurutnya kebenaran. Baik dihadapan ulama maupun penguasa. Baik kawan maupun lawan. Sehingga penjara pun menjadi salah satu tempat tinggal beliau hingga akhir hayat akibat kevokalan beliau ini.
Keempat, ulama mujahid. Beliau adalah ulama yang memimpin pasukan Islam untuk menghadapi pasukan Tatar yang dikenal kejam dan brutal. Beliau berkeliling ke masjid-masjid di Damaskus mengobarkan semangat jihad kaum muslimin. Peperangan itu berakhir dengan kemenangan pasukan Islam. Sangat disayangkan kisah heroik beliau ini jarang dibahas oleh kaum muslimin saat ini.
Kelima, sufi sejati. Syaikh Abul Hasan menulis bab khusus tentang hal ini dengan tema "Ibnu Taimiyah Seorang yang Ma'rifat kepada Allah dan Muhaqiq". Syaikh Abul Hasan membukanya dengan kalimat: "Syaikhul Islam di mata umum dikenal sebagai ahli ilmu kalam, fuqaha, dan muhaddits besar. Lebih dari itu, orang yang banyak mempelajari buku-bukunya akan mengakui bahwa dia memang seorang ulama yang cerdas, berilmu luas, memiliki hujah yang kuat dan berperangai mulia. Orang yang mengenal Ibnu Taimiyah dari buku-buku para sejarawan atau dari sebagian murid-muridnya mungkin memandangnya tidak lebih dari seorang muhaddits yang kering dan hanya mengetahui ilmu-ilmu zhahir." Apa yang dikatakan Syaikh Abul Hasan itu sepertinya mewakili prasangka banyak orang, yaitu "Syaikhul Islam adalah ulama yang kering ruhani dan hanya mengetahui ilmu-ilmu zahir". Kemudian Syaikh Abul Hasan mengungkap secara panjang lebar fakta kesalahan prasangka itu.
Yang jelas, dari fakta-fakta itu tergambar bahwa sesungguhnya Syaikhul Islam adalah seorang ahli ibadah dan inabah, zuhud, salamatus shadr, tawadhu, yakin, tajam firasat dan memiliki karamah. Insya Allah pada kesempatan lain saya akan membahas tema ini.
Demikian resensi singkat buku Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah karya Syaikh Abul Hasan Ali Al Hasani An Nadawi. Saya beruntung telah membaca buku yang luas dan adil ini. Maka semakin terang benderanglah siapa sesungguhnya Ibnu Taimiyah itu. Semoga Allah merahmati penulis dan orang yang ditulisnya. Aamiin.

Komentar

  1. Permisi mas, bolehkah saya minta copy an buku ini, karena saya sangat butuh sekali
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?